Membangun Generasi Pemilih Cerdas dan Sekolah Ramah Tanpa Bullying: Sosialisasi BAWASLU dan Edukasi Anti Bullying di SMK Negeri 1 Giritontro

Membangun Generasi Pemilih Cerdas dan Sekolah Ramah Tanpa Bullying:

Sosialisasi BAWASLU dan Edukasi Anti Bullying di SMK Negeri 1 Giritontro


Giritontro, 30 Juli 2025 — Hari Rabu, 30 Juli 2025, SMK Negeri 1 Giritontro mendapatkan kunjungan sosialisasi dari BAWASLU (Badan Pengawas Pemilu). Kegiatan dimulai pukul 09.45 WIB dan bertempat di aula bawah (Lab. NKPI), diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI.

Acara diawali dengan sambutan singkat dari Bapak Anggoro Rindra Nugroho, S.Kom. Memasuki sesi penyampaian materi, Bapak Slamet Mugiyono, S.E., M.E., Sy. mengawali dengan permainan singkat untuk menguji konsentrasi para siswa yang hadir.

Materi pertama yang disampaikan berkaitan dengan pemilihan umum. Beliau menjelaskan bahwa syarat utama untuk dapat mengikuti pemilu adalah berusia minimal 17 tahun. Selain itu, beliau juga mengingatkan siswa mengenai tiga hal yang harus dihindari selama masa pemilu:

Politik Uang (Wali Politik)
Politik uang adalah tindakan memberikan uang, barang, atau janji materi lainnya kepada pemilih untuk mempengaruhi pilihan mereka. Salah seorang siswa yang diminta menjawab menjelaskan, “Politik uang (wali politik) artinya memanipulasi atau membeli suara rakyat untuk memilih yang memberikan uang itu.”

Berita Hoaks
Berita palsu yang dapat merugikan kandidat atau partai tertentu. Oleh sebab itu, siswa diingatkan untuk selalu memeriksa sumber berita sebelum mempercayai atau menyebarkannya.

Ujaran Kebencian
Bentuk penghinaan atau provokasi yang ditujukan kepada kandidat atau partai tertentu. Hal ini harus dihindari untuk menjaga kondusivitas pemilu.

Bapak Slamet juga menjelaskan bahwa BAWASLU Kabupaten Wonogiri terbentuk pada tahun 2018, menggantikan PANWASLU yang berdiri sejak 2004 namun hanya beroperasi sementara. Pemilu di Indonesia dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Pada Pemilu 2029 nanti, masyarakat akan memilih DPR RI dan Presiden, berbeda dengan pemilu sebelumnya yang juga memilih DPRD Kabupaten/Kota dan DPRD Provinsi. Sementara itu, Pilkada 2030 akan memilih Bupati dan Wakil Bupati, Gubernur dan Wakil Gubernur, serta anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten.

Setelah sesi sosialisasi dari BAWASLU selesai, kegiatan dilanjutkan dengan materi kedua tentang Anti Bullying, yang disampaikan oleh Bapak Anggoro Rindra Nugroho, S.Kom.

Pak Anggoro menjelaskan bahwa bullying adalah perilaku tidak menyenangkan, baik secara verbal maupun fisik, yang dilakukan oleh individu atau kelompok kepada orang lain. Bullying dapat terjadi secara langsung maupun melalui media sosial.

Korban bullying umumnya adalah siswa yang dianggap berbeda, pendiam, atau tidak percaya diri. Sementara itu, pelaku bullying biasanya memiliki ciri-ciri seperti cenderung agresif, suka menguasai orang lain, kurang empati, egois, dan sulit menerima perbedaan.

Pak Anggoro juga menjelaskan peran saksi, yaitu siswa yang melihat tindakan bullying, baik secara langsung maupun tidak langsung. Saksi diharapkan berani membantu atau melaporkan tindakan bullying kepada guru atau pihak sekolah.

Dampak bullying sangat serius, baik secara fisik maupun mental. Korban dapat mengalami trauma, menjadi takut untuk datang ke sekolah, hingga muncul keinginan bunuh diri. Sedangkan pelaku bullying dapat tumbuh menjadi individu dengan perilaku negatif dan berpotensi menjadi pelaku kekerasan di masa depan.

Untuk mencegah bullying, Pak Anggoro mengajak seluruh siswa membangun budaya saling menghargai, menjaga pertemanan yang positif, dan menciptakan suasana sekolah yang aman dan nyaman bagi semua.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa SMK Negeri 1 Giritontro semakin sadar akan pentingnya menjadi pemilih yang cerdas serta menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying.

Pewarta: Alvina Rahmawati– KEIOMED (Kenshiro Media)
Penyunting: Nurun Naiimah – KEIOMED (Kenshiro Media)
Editor: Chindy Primadatu – KEIOMED (Kenshiro Media)